Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk membangun ruas jalan Lintas Utara untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula menyatakan di sini pada hari Senin bahwa anggaran berasal dari APBN 2019. Anggaran sebesar Rp50 miliar berasal dari APBN 2019 yang bertujuan untuk mendukung pariwisata di daerah Labuan Bajo, katanya.
Dia menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di Labuan Bajo menunjukkan perhatian pemerintah pusat untuk membangun daerah pariwisata yang lebih baik di Labuan Bajo. Jalan Lintas Utara yang akan dibangun akan menghubungkan Labuan Bajo dengan Reo di Kabupaten Manggarai. Jalan yang akan dibangun tahun ini panjangnya mencapai 17,5 kilometer, ungkap Dula. Pada tahun 2018, konstruksi penampang utara dimulai dari Sylvia Hill ke Pembangkit Listrik Gas Engine Rangko (PLTMG) dengan proyek kerja Hot Rolled Sheet (HRS) dan kemudian dari Pembangkit Listrik Gas Engine Rangko ke Los Cemba.
Testimoni Kampung Inggris Buat Yang Ingin Daftar - Pada tahun 2019, pembangunan infrastruktur akan dilakukan melalui dua proyek, dengan yang pertama adalah pekerjaan pembangunan jalan dari Los Cemba ke Terang, Kecamatan Boleng, mencapai panjang 10 kilometer, sedangkan proyek kedua melibatkan pembangunan 7,5 kilometer. jalan panjang dari Terang ke Sosok. Jalan Lintas Utara, setelah konstruksi, diharapkan menawarkan manfaat yang lebih besar untuk Manggarai Barat dan kabupaten lain di pulau Flores.
Saya percaya bahwa jalan Lintas Utara akan menawarkan beberapa manfaat. Ada banyak paket dan pilihan biaya pendaftaran kampung inggris di pare sekarang. Menyediakan infrastruktur yang baik adalah salah satu syarat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tambah Dula. Neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US $ 0,21 miliar di perdagangan luar negerinya pada Mei 2019 menyusul defisit tajam US $ 2,5 miliar sebulan sebelumnya.
Banyak pihak sebelumnya telah memperkirakan bahwa neraca perdagangan akan mencatat defisit pada bulan Mei, tetapi mencatat surplus $ 0,21 miliar, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto menyatakan di Jakarta pada hari Senin. Ekspor Indonesia pada Mei 2019 tercatat $ 14,74 miliar, sedangkan impornya bernilai $ 14,53 miliar.
Terlepas dari surplus, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Mei 2019 belum mengalami defisit $ 2,14 miliar, dengan ekspor sebesar $ 68,4 miliar dan impor mencapai $ 70,6 miliar. Suharyanto menyoroti pentingnya memperbaiki neraca perdagangan negara dengan meningkatkan ekspor dan membatasi impor.
Diversifikasi pasar dan produk adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil (untuk meningkatkan ekspor). Menawarkan insentif adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya saing (produk kami), katanya. Lebih lanjut, ia menyerukan perlunya juga memperhitungkan ketidakpastian ekonomi global.
Itu menimbulkan tantangan khusus, secara internal atau eksternal. Semoga ini kembali mencatat surplus di masa depan, katanya. Neraca perdagangan menunjukkan tanda-tanda positif tetapi belum mencapai posisi ideal, katanya. Idealnya, ekspor harus melampaui impor. Namun, kondisi saat ini masih dipandang positif karena upaya kami untuk meningkatkan ekspor yang telah membuahkan hasil, katanya.
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyelenggarakan pelatihan untuk pemandu selam sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan bagi wisatawan yang mengunjungi tujuan wisata bahari. Pelatihan tujuh hari, yang diadakan sejak 24 Juni, diikuti oleh 30 pemandu selam lokal, kata Yusdi Lamatenggo di sini, Senin. Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemandu selam lokal.
Dengan memiliki pemandu selam lokal yang profesional, perekonomian di Raja Ampat juga diharapkan membaik. Kami berharap bahwa pemandu selam lokal yang menghadiri pelatihan ini dapat memperoleh manfaat dan menerima pembayaran rental mobil bali yang lebih baik nanti, katanya. Raja Ampat sering disebut Surga di Bumi, Keajaiban Papua, Surga Bawah Air di Bumi, atau Keajaiban Dunia Nyata karena panorama lautnya yang memukau. Distrik ini memiliki geopark yang jauh lebih indah dari yang ada di Teluk Halong, Vietnam.
Pada 2012, Raja Ampat telah dimasukkan dalam daftar Real Wonder of the World. Ini telah diakui sebagai salah satu dari 10 situs menyelam paling indah di dunia, dan peringkat nomor satu untuk keanekaragaman flora dan fauna lautnya yang kaya. Secara total, Kabupaten Raja Ampat memiliki sekitar 1.700 pulau, termasuk Pulau Wayag yang tak berpenghuni dan terindah, yang terbuat dari karst atau batu kapur dari pulau-pulau lain.
Perairan Raja Ampat memiliki sekitar 603 spesies karang keras, mewakili 75 persen dari total terumbu karang di dunia, menurut informasi yang diposting di rajaampatlodge.com. Berdasarkan berbagai penelitian oleh lembaga konservasi alam dunia, seperti Conservation International dan Nature Conservancy, perairan Raja Ampat diperkirakan memiliki 1.397 spesies ikan. Perairan Raja Ampat juga disebut Ibukota Ikan di Dunia.