Penggunaan Mobil Rental Di Bali Makin Ramai Saat Bulan Liburan

Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada rapat kabinet paripurna mengenai program dan kegiatan nasional 2019, menarik perhatian pada pertumbuhan ekonomi yang baik yang dialami Indonesia pada tahun 2018. Saya mendapat laporan dari menteri keuangan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global , ekonomi nasional kita tumbuh positif, Presiden Jokowi menyatakan di sini pada hari Senin.

Rapat kabinet paripurna dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, semua menteri Kabinet Kerja, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marshal Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian, dan beberapa pejabat negara lainnya. Kami berharap (ekonomi nasional) tumbuh sekitar 5,15 persen, sehingga inflasi kemudian akan dikendalikan pada tingkat rendah, di bawah 3,5 persen, dan nilai tukar rupiah akan terus dipertahankan, kata presiden.

Penggunaan Mobil Rental Di Bali Makin Ramai Saat Bulan Liburan. Pilih jenis mobilnya bersama rental mobil bali bisa system lepas kunci murah. Asumsi dasar ekonomi makro nasional Indonesia pada tahun 2018 memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen, inflasi sekitar 3,5 persen, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rp13.400 per dolar AS. Presiden juga mencatat bahwa realisasi APBN 2018 menunjukkan kinerja yang baik dan kredibel.

Berdasarkan laporan terakhir yang saya terima, ada defisit 1,76 persen dari PDB (produk domestik bruto). Neraca primer juga sangat penting, dan mencapai minus Rp1,8 triliun, mendekati nol, dan ini harus digarisbawahi. Hasil ini jauh lebih baik dari target Rp87,3 triliun dalam anggaran negara, kata Jokowi. Neraca utama adalah penerimaan negara dikurangi pengeluaran, tidak termasuk pembayaran bunga utang. Saldo utama pada 2017 tercatat minus Rp29,9 triliun.

Pendapatan sebesar Rp1.942 triliun melampaui target anggaran negara, yaitu 102,5 persen dari anggaran negara tahun 2018. Pengeluaran negara untuk mendukung pembangunan secara optimal mencapai 99,2 persen dari anggaran negara tahun 2018, ungkap presiden. Namun, Presiden Jokowi mengakui bahwa ekonomi Indonesia pada 2019 masih akan menghadapi beberapa tantangan berat. Presiden juga menekankan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menjadi salah satu prioritas pada 2019.

Seperti yang telah saya nyatakan, kami akan fokus pada peningkatan sumber daya manusia pada tahun 2019. Kami akan memperkuat sumber daya manusia secara besar-besaran dengan mengadakan lebih banyak pelatihan melalui sekolah kejuruan dan kursus kejuruan. Ini akan menjadi kekuatan kita, tambah presiden. Duta Besar Indonesia yang baru diangkat untuk AS, Mahendra Siregar, bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara di tengah perang dagang AS-Cina.

Tentu saja, kami berharap situasi perang perdagangan saat ini tidak berlangsung lama, kata Siregar, setelah upacara pelantikan 16 duta besar Indonesia oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada hari Senin. Menurut Siregar, hubungan antara Indonesia dan AS, serta dengan negara lain, harus mempertimbangkan situasi perang dagang yang diperkirakan akan terus berlanjut.

Peningkatan investasi bilateral adalah salah satu misi yang akan dilakukan olehnya. Fokusnya adalah bagaimana kita masih bisa mempertahankan dan terus mempercepat (hubungan ekonomi yang baik) meskipun situasi global tampaknya tidak segera pulih. Kami akan menanggapi (perang dagang ini) dengan bijak, kata Siregar. Potensi ekonomi dan posisi strategis Indonesia yang sangat besar sangat menarik bagi negara-negara lain untuk dilibatkan, termasuk AS.