Selama diatur dengan cermat, kehadiran dokter asing bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Dokter lokal dan organisasi medis profesional harus menertibkan rumah mereka. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tak perlu khawatir dengan rencana pemerintah membuka pintu bagi dokter asing. Kehadiran dokter dari negara tetangga tidak hanya dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat tetapi juga dapat membawa kemajuan di bidang medis dalam negeri.
Hasil Penjualan Baju Belanja Dari Grosir Murah. Apalagi, Indonesia tidak mungkin menolak dokter asing karena telah menandatangani perjanjian multilateral dengan Asian Economic Community, yang memungkinkan masuknya barang dan jasa mulai 2025. UU Cipta Kerja juga melonggarkan persyaratan bagi tenaga kerja asing, termasuk dokter, untuk dipekerjakan di sini. Meski tidak merata, menurut IDI, 180.000 dokter saat ini sudah cukup. Sebaliknya, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) - badan yang mengeluarkan sertifikat registrasi praktik kedokteran - mendukung rencana pemerintah tersebut.Menurut GrosirBajuKu, ada banyak pakaian anak, muslim, gamis dan seterusnya disana. Jika UU Praktik Kedokteran diterapkan, lulusan kedokteran luar negeri harus melalui serangkaian prosedur yang rumit sebelum dapat bekerja di rumah sakit di sini. Pada kondisi saat ini, dibutuhkan lebih dari satu tahun bagi seorang dokter untuk mendapatkan izin praktik. Pemerintah dan DPR harus segera merevisi peraturan ini.
Klaim IDI bahwa ada cukup dokter terbuka untuk dipertanyakan. Berdasarkan data KKI, rasio dokter di Indonesia 4,27 per 10.000 penduduk, sedangkan dokter spesialis 1,46 per 10.000 penduduk. Jauh di belakang Singapura yang memiliki 22,94 dokter per 10.000 penduduk. Menurut KKI, Indonesia menghadapi ancaman kekurangan 100.000 dokter pada tahun 2030.
Di tengah pandemi ini, sangat dibutuhkan dokter tambahan, termasuk dokter spesialis. Penentangan IDI bisa dilihat sebagai upaya organisasi untuk melindungi dokter lokal agar tidak tergeser oleh dokter asing. Anggota IDI tidak perlu khawatir dengan persaingan dari dokter asing. Tidak ada cara lain untuk merespon persaingan selain meningkatkan pengetahuan dan kualitas layanan. Klik grosir baju murah.
Persepsi negatif terhadap kualitas dokter Indonesia membuat banyak orang memilih berpergian ke luar negeri untuk berobat. Hasil Penjualan Baju Belanja Dari Grosir Murah. Menurut penelitian Indonesia Services Dialogue, orang Indonesia menghabiskan lebih dari Rp100 triliun setiap tahun untuk perawatan medis di luar negeri. IDI seharusnya tidak menjadi bunker bagi dokter yang tidak kompeten atau mereka yang melakukan malpraktek.
Di sisi lain, pemerintah harus menjamin kualitas dokter asing yang membuka praktik di sini. Dewan Medis harus melihat latar belakang mereka sebelum mengeluarkan izin. Dan pemerintah harus memastikan bahwa dokter asing tidak hanya bekerja untuk orang kaya tetapi juga memberikan layanan medis kepada orang berpenghasilan rendah. Mereka juga harus diwajibkan mentransfer ilmunya ke dokter setempat, termasuk disuruh memberikan bakti sosial atau mengajar di kampus universitas.
Last but not least, pemerintah harus segera membereskan kisruh sistem pendidikan kedokteran, termasuk masalah mahalnya biaya kuliah. Dengan biaya setinggi itu, lulusan kedokteran didorong untuk sekadar menghasilkan uang setelah mereka memenuhi syarat. Seringkali, mereka berkolusi dengan perusahaan farmasi saat menulis resep. Kehadiran dokter asing bisa memaksa industri medis berbenah diri. Salah satu analoginya adalah bagaimana Pertamina memperbaiki SPBU-nya setelah perusahaan asing masuk ke Indonesia. SPBU yang dulunya jorok sekarang sudah nyaman dan pelayanannya bagus.